Catatan:
Tulisan ini adalah bagian pertama penjelasan tentang huruf kana, dengan pembagian sbb:
Catatan II:
Beberapa pembaca sudah menanyakan tentang kanji (misal: berbagai komentar di tulisan ini dan ini). Hingga saat ini saya belum pernah menulis post khusus tentang kanji di blog ini. UPDATE: sudah ditulis. Pembahasan tentang kanji kini bisa dibaca di:
Catatan III:
Post-post lain tentang bahasa Jepang di blog ini bisa Anda temukan di halaman direktori nihongo.
First Off…
Aslinya, saya berencana untuk merilis post tentang struktur dasar bagian 7 sebagai lanjutan seri post terkait bahasa Jepang di blog ini. Meskipun begitu, setelah saya pikir, lebih baik jika saya menulis dulu tentang huruf kana sebelum melanjutkan.
Soalnya, masa sih saya sudah menulis tentang cara memakai partikel, tapi “membaca huruf Jepang” saja belum. 😆 So here goes.
Dalam tulisan kali ini, saya akan membahas tentang huruf kana, yakni hiragana dan katakana. Adapun karena keterbatasan ruang, tulisan ini dibagi menjadi dua bagian yang saling melengkapi: bagian pertama tentang hiragana; sedangkan bagian kedua khusus tentang katakana.
Saa, hajimemashou…
Intro: Apa itu Huruf Kana?
Huruf kana adalah huruf-huruf dasar yang membentuk bahasa Jepang. Terdapat dua jenis huruf kana yang umum dipakai, yakni: Hiragana dan Katakana.
Huruf kana memiliki kekhasan sebagai berikut:
- Satu karakter mewakili satu suku bunyi
- Tidak semua suku bunyi dicakup oleh huruf kana tradisional
Setiap suku bunyi, e.g. “ha”, “wa”, “ga”, dan sebagainya, diwakili menggunakan satu huruf. Kita akan menyebut huruf-huruf ini sebagai huruf “wa”, huruf “ga”, huruf “ha”, dan seterusnya.
Pengecualian: huruf “n”. Huruf kana “n” adalah satu-satunya yang tidak memiliki bunyi vokal.
Ini adalah hal terpenting yang perlu Anda ingat. Terdapat beberapa suku bunyi yang tidak dicakup oleh huruf kana tradisional, di antaranya:
yi, ye, wu, ti, tu ;
semua ejaan yang mengandung huruf “L” ;
semua ejaan yang mengandung huruf “V”
*) huruf “ye” aslinya terdapat di ejaan kuno, tapi kini sudah tak digunakan
Meskipun begitu, beberapa huruf katakana modern telah ditambahkan untuk mencakup suku-suku bunyi tersebut, walaupun tidak sepenuhnya sempurna. Lebih lanjut bisa dibaca di tulisan bagian 2.
Nah, dua hal di atas adalah rule of thumb dalam membaca dan mempelajari huruf kana. Setelah memahami petunjuk tersebut, maka kita siap untuk melangkah lebih lanjut. 😀
Huruf Hiragana
Huruf Hiragana adalah huruf paling dasar dalam bahasa Jepang. Huruf ini memiliki tiga kegunaan utama, yakni:
- (a) membentuk imbuhan dalam kalimat (disebut “okurigana”)
(b) menjelaskan bacaan kanji (disebut “furigana”)
(c) menuliskan partikel dan honorific
Adapun daftar huruf Hiragana, beserta cara membacanya, dapat dilihat sebagai berikut:
Ketentuan Menulis Hiragana
Dalam menulis hiragana, terdapat tiga aturan utama, yakni:
- Pertama-tama, susun huruf untuk membentuk kata yang diinginkan
- Konsonan tebal diwakili oleh huruf ‘tsu’ kecil
- Vokal panjang ditulis dengan menambahkan huruf terkait
(sudah jelas)
Contoh:
- はっきり
= (ha)(tsu)(ki)(ri)
= hakkiri
Contoh:
- おかあさん
= (o)(ka)(a)(sa)(n)
= okaa-san
Kapan Memakai Hiragana?
Sebagaimana sudah disebut sebelumnya, terdapat tiga jenis pemakaian huruf hiragana dalam bahasa Jepang. Sekarang kita akan lihat bagaimana huruf-huruf tersebut dipakai.
(a) Sebagai Okurigana
Okurigana bisa dibilang sebagai imbuhan/tambahan yang melekat pada dalam sebuah kata bahasa Jepang. Kata yang ditempeli oleh okurigana adalah pokok perhatian — kata ini biasanya ditulis dengan huruf kanji.
Misalnya contoh berikut:
[JAP] 愛する
[JAP] aisuru[ENG] “to love”
Pada contoh di atas, kanji untuk “ai” (愛 ; “love”) diikuti oleh hiragana “suru” (する ; “to do”). Di sini “suru” berperan sebagai imbuhan pembentuk kata kerja, sehingga hasil akhirnya adalah “aisuru” = “to love”.
Maka, okurigana-nya adalah する (“suru”). 😀
Contoh yang lain…
[JAP] 白い
[JAP] shiroi[ENG] “white” (adj.)”, “white-colored”
Di awal mula hanya terdapat kanji 白 (“shiro”), yang berarti “warna putih” (noun). Meskipun demikian, hiragana “i” menjadi imbuhan pembentuk kata sifat — sehingga hasil akhirnya adalah “shiroi” = “berwarna putih”.
Dengan demikian, okurigana bisa dibilang sebagai imbuhan pembentuk kelas kata di bahasa Jepang. Mulai dari kata kerja, kata sifat, hingga tenses, semuanya diindikasikan oleh okurigana yang dipakai.
(b) Sebagai Furigana
Furigana adalah petunjuk bagaimana cara membaca suatu kanji. Pada umumnya, sebuah kanji (atau banyak kanji) memiliki lebih dari satu cara pembacaan.
Misalnya kanji berikut:
古谷
Ini adalah nama keluarga. Bisa dibaca sebagai: Furuya, Furutani, atau Kotani
(mengenai kenapa ini bisa terjadi, kapan-kapan akan saya bahas di tulisan tersendiri tentang Kanji)
Lalu, bagaimana dong? Kalau misalnya saya jadi guru, dan harus mengabsen murid, tentunya saya tak bisa ambil resiko salah sebut. 😕 (masa “Furuya” jadi “Furutani” ?)
Nah, untuk menyelesaikan masalah ini, dibuatlah sistem penulisan furigana. Nama dengan kanji ditulis dengan ukuran normal — sedangkan hiragana ditulis berukuran kecil sebagai pembantu.
Ternyata kanji tersebut dibaca “Furuya”, bukannya “Furutani” atau “Kotani”
Meskipun demikian, terdapat juga penggunaan furigana yang bukan untuk nama. Biasanya teknik ini dipakai di buku pelajaran bahasa Jepang, komik-komik (manga), atau panduan wisata.
Contoh:
Furigana di atas menjelaskan bahwa kalimat tersebut berbunyi: “nihongo ga suki”
(= saya suka bahasa Jepang)
(c) Menuliskan partikel dan honorific
Semua partikel dalam bahasa Jepang ditulis menggunakan hiragana. Di sisi lain, terdapat juga beberapa honorific (sebutan perorangan) yang ditulis menggunakan hiragana, misalnya -kun, -san, -chan, dan -tan.
Meskipun demikian honorific yang lebih formal umumnya ditulis dengan menggunakan kanji — bukan hiragana. Misalnya -dono (殿), -sama (様), dan -sensei (先生).
—————— lanjut ke post berikutnya: huruf Katakana ——————
makasih banyak ya atas ilmunya
tambahin huruf2 kanji dunn !!
sensei,,,aku mau nanya nih gimana caranya nulis,,,arigatou
^
Kalau mau nulis huruf Jepang, pakai program khusus (i.e. WaKan dan JLookUp yang sudah saya link tempo hari). Nanti hasil tulisannya bisa di-copy-paste ke notepad atau MS Word. 🙂
makasih infonya..mau naya nich..kapan sih kita memakai hiragana dan kanji dalam menulis kalimat..??
^
Lho, kan sudah ditulis di atas. Hiragana umumnya dipakai untuk kepentingan gramatikal (misal: menulis partikel, imbuhan, dsb.-nya). Sedangkan kanji dipakai untuk mewakili suatu kata/ide tertentu.
Lebih lanjut tentang kanji, sempat saya singgung di komentar di post lain. Coba cek link yang saya sertakan di Catatan II di awal tulisan. 🙂
Domo arigatou,jadi bisa belajar hiragana juga,hehehe….
Trus untuk partikel,wa,ga,etc tuh gmana???
konnichiwa sora_Kun
Arigatougozaimasu!!
Tulisan Kmu berguna bgt bwt tugas w jd’a w tinggal copy paste deh!! heeeeeeeeee…………………………!
どもありがとう 、 そらーくん。。。
[…] Saya agak malu mengakui ini, tapi saya lebih piawai berbahasa Inggris daripada Jawa; lebih hapal Hiragana daripada Hanacaraka; juga pernah bertanya-tanya kenapa Gatotkaca tidak ikut membantu Sri Rama […]
kONNIcHIwA SenPaI!!!
aRiGaToU GoZaiMAsu nE!!!
TuliSn nY PnTG BgEt bWT Q yG Bru bLjR bHSa jEpAng nY…
MaKaCiH AZ iNFoNya…
@g3h@
^o^
Yoroshiku onegaishimasu untuk bisa lebih mengerti bahasa jepang
arigatou sora-kun
dgn artikel ne jdi lbh mngrti bhs jepang.
saya pengen nnyk ne!!!!
gmn sich cara mudh tuk memahami bhs jepang dan bsa menulisnya….??????
sekali lge saya ucapkn”arigatou”
doumo arigatou gozaimasu sora-kun.. watashi wa nihongo o benkyoushite imasu..emh, anata wa nihongo o hanasemasu ka?
ternyata seru ya belajar bhs jepang, aku baru mau mulai belajar neh…, jadi msh bingung gt.
tolong dong huruf2 jepang yg da ni di kasih coretan2 tulisannya biar qt jd lbh mudah blajarnya
makasih ya atas informasinya…..
[…] (saya banyak urusan di dunia nyata, jadi jarang ngeblog ^^; ). Update terakhir adalah tentang huruf hiragana dan katakana — waktu itu sekitar bulan Desember 2008. Jadi sudah lebih dari setahun […]
cara cpet ngapalin hiragana n katakana gmana y? w pusing d remed trus… ga apal apal
ku pgen ke jepang…………….
Thanks buat infonya, menambah pengetahuan
semoga ada kelanjutannya lagi tgt bahasa jepang
saya menanti^^v
nice blog….
visit my blog..
Sugoi ne,
tambah terus tulisannya. mudah2an bermanfaat ‘n makin tambah pinter yang nulis.
yoroshiku onengaishimasu.
[…] Post ini merupakan kelanjutan dari bahasan sebelumnya tentang huruf kana. Materi sebelumnya: Mengenal Huruf Kana (1) – Hiragana […]
moshi….moshi…
salam kenal..
qu pendatng baru nih…
ingin memperdalam bahsa jepun..
Yoroshiku onegaishimasu
moshi…mshi…
hajimemashite
watashi wa aini desu
Yoroshiku onegaishimasu
@ rinna/aini pooh
Kochira koso, douzo yoroshiku. Salam kenal juga. ^^